Menag Lukman: Moderasi Beragama Harus Jadi Payung AICIS XIX

By Abdi Satria


nusakini.com-Jakarta- Kementerian Agama akan kembali gelar Annual Internasional Conference on Islamic Studies (AICIS). Even tahunan ini sudah memasuki kali ke -19 dan akan berlangsung di Jakarta pada Oktober 2019. 

Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin meminta agar gerakan moderasi beragama menjadi payung pada AICIS XIX 2019. "Saya melihat sekarang ini melalui sosial media dan pendidikan terjadi semakin ada keterpisahan seakan akan orang berislam itu justru semakin ekslusif padahal Islam tidak begitu. Islam hadir bukan untuk meyeragamkan tapi menjadi perangkai, perajut dan pengayom dari keragaman ini," kata Menag saat menerima panitia AICIS 2019 di Kantor Kemenag Jalan lapangan Banteng Barat No 3-4, Jakarta Pusat, Rabu (20/03). 

Tampak hadir, Direktur Pendidikan Tinggi Islam (Diktis) Direktorat Jenderal Pendidikan Islam, Arskal Salim, para rektor, dan panitia AICIS. 

"Meski berbeda namun tetap pada jalurnya yang moderasi. Jadi aspek moderasi harus ada dan menjadi payung di AICIS ke XIX," sambung Menag Lukman Hakim Saifuddin. 

AICIS ke XIX tahun 2019 mengangkat tema “Digital Islam, Education and Youth: Changing Landscape of Indonesia Islam”. AICIS adalah perhelatan akbar para ilmuwan di kalangan akademisi Perguruan Tinggi Keagamaan Islam, Negeri maupun swasta. Even ini juga diikuti para akademisi dan researcher dari luar negeri. 

Arskal Salim mengatakan, ada 20 sub tema yang akan menopang kegiatan ini, di antaranya: Developing the Models of Religious Education to Counter Conservatism and Radicalism, Digitalisation of Islamic Texts, Religious Authority and Fatwa in the Digital Age, Islam, Youth and Social Media, Islamic Literatures of Millenial Generation, Islam, Marketing and Consumption,Cultural Adoption Through Online Practices Echoes of Radicalism and Populism in Online Media, Hijra, Representation and Identity, Islam dan Cinema and Youth Music. 

"Peserta yang akan mengikuti ajang ini berjumlah 810 orang dan itu belum termasuk undangan lainnya. AICIS ke XIX rencananya akan digelar pada Oktober 2019 di Jakarta," ujar Arskal. 

Ia menambahkan, calon narasumber yang diundang, yaitu: Peter Mandeville (Univ.London), Vedi Hadiz (Univ.Melbourne), Pam Nilan (Univ.Newcastle), Linda Herrera (Univ. Illinois, Urbana Champaign), Carool Kersten (Univ.Oxford), Nicolai Sinai (Univ.Oxford/Corpus Coranicum). 

Sementara narasumber dalam negeri, yaitu: Mahmud Syaltout (UI), Gun Gun Haryanto (UIN Syarif), Nisa Sabyan (Onstage), Ria Ricis (Onstage), Gen Halilintar (Onstage), Masdar Hilmy (UIN Sunan Ampel), Sa'diyah Ma'ruf, dan narasumber kompeten lainnya. 

"Pertemuan seluruh panel berbicara berbagai isu kemudian merumuskan pernyataan sikap bahwa para akademisi turut terlibat dalam penguatan moderasi keagamaan. Inovasi dalam AICIS kali ini adalah penggunaan Live streaming melalui media sosial dan website dalam bentuk cyber-conference," tutur Arskal. (p/ab)